Dari Shahabat Abu Musa Al-Asy’ary Rodhiyallohu’anhu
*وفضلُ عائشة على النساء كفضل الثريد على سائر الطعام*
“Dan Keutamaan Aisyah atas seluruh wanita seperti keutamaan *Tsarid* atas semua makanan.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Kembali kita mengingat keutamaan ummul Mu’minin (ibunda kaum mukminin) Aisyah bintu Abu Bakr Ash-Shiddiq, istri Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam di dunia dan di jannah.
Keutamaan Aisyah dimisalkan oleh Nabi dengan keutamaan Tsarid (jenis makanan) atas seluruh makanan.
Ibnul Qoyyim berkata:
الثريد مركَّب من لحم وخبز واللحم سيد الآدام ، والخبز سيد الأقوات ، فإذا اجتمعا لم يكن بعدها غاية
Tsarid terbuat dari daging dan khubz (roti gandum), daging adalah sayyid (pemuka) lauk, sementara khubz adalah sayyid (pemuka) makanan pokok, jika keduanya bergabung maka tidak ada lagi (makanan) yang lebih tinggi ( Zadul Maad (4/271))
Berkata Al- Munawi rahimahulloh :
“Rasululloh membuat permisalan (untuk Aisyah) dengan tsarid, karena tsarid adalah hidangan mereka yang paling utama. Tsarid terbuat dari roti (Khubz), daging, dan Maroq (kuah) (yang dilembutkan). Tidak ada makanan yang menandinginya. Dan karena tsarid mengumpulkan kelengkapan nutrisi, kelezatan, kekuatan, kemudahan dicerna, tidak lama dalam mengunyah, cepat melalui tenggorokan (saluran pencernaan-pent), permisalan ini untuk menunjukkan bahwa Aisyah adalah sosok yang mengumpulkan (segala kebaikan), kebaikan akhlaq, keindahan penciptaan, pembicaraan yg indah dan penuh pesona, diiringi kefashihan, kuatnya akal….” Faidhul Qadir ( 4/436 – 437).
Demikian sebagian keutamaan Aisyah, semoga Alloh Ta’ala memudahkan kita untuk mencintai Rosululloh Shollallohu’alaihi wa sallam, ahlul bait beliau dan seluruh shahabat beliau. Amin, Ya Robbal ‘alamin.
📝 Ma’had Al Faruq As Salafy Li Tahfizhil Quran, Kalibagor, 2 Sya’ban 1439 H